Video Card DirectX 10 Mainstream


Perbandingan berdasar faktor harga adalah focus utama “group test” video card kali ini. Diharapkan, dapat membantu dalam menentukan pilihan dan juga sebagai barometer siapakah yang terbaik.
Untuk edisi kali ini, kami mencoba menghadirkan jajaran produk di dalam “group test”, yang memiliki kisaran penawaran sebanding untuk sisi harganya. Dengan itu, pada batasan harga tertentu tersebut manakah yang dapat memberikan aspek sebuah video card terbaik. Selain itu, merupakan kesempatan sebagai ajang perbandingan antara arsitektur yang berbeda untuk kelas yang setidaknya sama. Batasan pengujian kali ini, yang lebih diarahkan untuk pengguna mainstream, kami tentukan untuk kisaran harga antara Rp1 juta hingga Rp1,6 juta. Yang mana menurut kami merupakan batasan paling tepat, untuk sebuah produk yang tidak terlalu sulit untuk dijangkau namun tetap menawarkan performa yang juga tidak terlalu rendah. Perbedaan arsitektur utama sebagai perbandingan adalah basis GPU yang saat ini mendominasi pangsa pasar video card DirectX 10, yaitu nVIDIA dengan GPU GeForce 8600GT, dan AMD/ATi dengan GPU Radeon HD 2600 XT. Walau pada “group test” kali ini, juga terdapat seri Radeon HD 2600 PRO maupun GeForce 8500 GT (bisa dikatakan tidak seimbang dengan yang lain).

Namun, karena masih termasuk dalam batasan yang kami tentukan, produk tersebut tetap kami hadirkan pada “group test” kali ini. Untuk produk lain, terdapat beberapa produk speaker, video card high-end AMD/ATi, motherboard generasi terbaru dan memory jenis baru DDR3, serta produk untuk network. Tidak ketinggalan, produk stand-alone seperti printer, notebook, dan UPS “...kesempatan sebagai ajang perbandingan antara arsitektur yang berbeda...”

Albatron GeForce 8600 GT
VIDEO CARD MAINSTREAM NVIDIA PCI EXPRESS
Pada pengujian “group test” kali ini, kami mulai dengan video card yang dating dari produsen Albatron. Produknya ini, hadir dengan desain board layout berdasar reference. Hanya saja, untuk produk yang dating ke kami ini menggunakan basis warna biru untuk keseluruhan board. Walau bukanlah hal berarti, namun untuk produsen yang biasanya mengkhususkan memproduksi video card yang berbasiskan nVIDIA, rata-rata menggunakan jenis board hijau. Untuk perlengkapan, memang video card ini tidaklah menawarkan hal lebih apapun. Semua yang tersedia adalah standar perlengkapan yang harusnya memang Anda dapatkan dari suatu produk video card saat ini. Namun di luar itu, sedikit kelebihan adalah di sisi unjuk performa yang mana ia dapat menghadirkan kisaran nilai skor yang semestinya didapatkan oleh produk yang menggunakan setting dan konfi gurasi clock lebih tinggi dari standarnya. Walau untuk performa keseluruhan tidaklah terlalu signifi kan. Hal itu memang bias dikatakan kelebihan tersendiri yang dimiliki oleh produk Albatron ini. Karena kenyataannya, ia tetap dengan setting dan konfi gurasi clock yang tidak mengalami overclocking dari nilai standar referensi. Namun begitu, memang menjadi cukup wajar jika penawaran produk ini memiliki margin harga yang sedikit lebih tinggi akan tetapi cukup sesuai dengan performa yang ditunjukkannya.

ASUS EAH2600XT
VIDEO CARD MAINSTREAM AMD PCI EXPRESS
ASUS yang bukan saja produsen video card yang berbasis nVIDIA, tapi ia juga memfokuskan pada produk video card yang menggunakan GPU AMD Radeon. Dan, untuk seri video card-nya yang berbasiskan Radeon, kami hadirkan produk ASUS EAH2600XT. Atau lebih tepatnya kami kedapatan produk ini untuk di uji di ajang “group test” kali ini. Desain video card masih menggunakan versi board Radeon HD 2600 XT yang menggunakan memory GDDR3. Dengan itu, membuat video card ini cukup terjangkau. Satu hal yang membuat produk ini tampil cukup familiar adalah penggunaan model HSF yang mirip dengan seri video card ASUS yang berbasiskan nVIDIA GeForce. Dan tentunya, hal itu juga akan membuatnya membutuhkan ruang lebar (dua slot), dan akan mengganggu pemasangan komponen yang mendiami slot di sebelahnya jika dipasangkan pada casing mungil atau menggunakan motherboard jenis micro. Walau begitu, ASUS menjamin akan kemampuan HSF ini dengan janji 10 derajat lebih dingin dibandingkan penggunaan HSF standar. Pada memory, tidak ada pendinginan sama sekali. Namun, cukup wajar karena penggunaan chip jenis GDDR3 yang lebih lambat dibandingkan GDDR4. Dengan itu, tentunya dari segi performa ia tidak terlalu diharapkan bersaing langsung dengan Radeon HD 2600 XT versi GDDR4. Apalagi dengan seri tandeman nVIDIA GeForce 8600 GT yang terbilang lebih baik dari Radeon HD tingkatan sekelas.

ASUS EN8500GT TOP
VIDEO CARD MAINSTREAM NVIDIA PCI EXPRESS
Hal yang mengejutkan dari produk ini, yakni penggunaan clock berkecepatan tinggi mencapai 600 MHz pada basis GPU GeForce 8500 GT yang digunakan. Karena standarnya secara referensi, ia dianjurkan oleh nVIDIA hanya untuk berjalan pada clock 450 MHz. Sekiranya produsen akan melakukan overclock secara pabrikan, rata-rata yang dilakukan hanya sebesar 10% hingga 20%. Itupun pada kisaran 20% merupakan keadaan paling ekstrim. Pasalnya, hal ini tentunya akan menjadi bumerang pada hal kestabilan atau kebaikan dalam bekerja produk itu sendiri. Walau begitu, ASUS tetap mengaplikasikan clock tinggi tersebut. Dengan catatan, usaha pendinginan lebih serius lagi. Yang mana digunakan komponen HSF besar, yang biasa ditemukan pada produk video card ASUS yang sudah berbasiskan GPU berteknologi DirectX 10 akhir-akhir ini. Tidak tanggung-tanggung, ASUS memberi jaminan peningkatan performa hingga 37% lebih cepat dari video card GeForce 8500 GT standar. Dan, setelah kami mengujinya hal itu terbilang cukup benar adanya walaupun tidak dalam kondisi 100%. Karena kami bukan hanya menguji berdasarkan syntethic benchmark, tapi juga untuk real time game. Lalu untuk mengimbangi, kemampuan proses GPU yang meningkat drastis. ASUS menggunakan memory GDDR3 berkecepatan 700 MHz untuk dapat menyediakan bandwidth data yang mencukupi. Karena standarnya 8500 GT terbatas pada memory DDR2.

Digital alliance GeForce 8600 GT SONIC
VIDEO CARD MAINSTREAM NVIDIA PCI EXPRESS
Seri video card ter-overclock secara pabrikan yang terbilang ekstrim lainnya, datang dari produsen digital alliance dengan produk GeForce 8600 GT seri SONIC. Peningkatan clock ekstrim yang kami sebutkan, sebesar 85 MHz pada GPU dan dan 200 MHz pada memory. Peningkatan ini sendiri, lebih untuk GPU bila dibandingkan pada memory. Karena trik memory yang berjalan lebih cepat, dapat juga dilakukan dengan menggunakan jenis memory yang memang bias berjalan pada clock yang lebih cepat. Konfi gurasi ekstrim ini, memang terlihat cukup meyakinkan. Bahkan pada pengujian cukup memberikan kesan kinerja yang sangat kuat, tentunya untuk ukuran video card sekelas. Sedikit hal membuat kami cukup heran adalah kisaran harga yang cukup terjangkau. Karena biasanya pada seri produk berperforma tinggi, selalu dibarengi dengan penawaran harga yang juga tinggi, atau setidaknya sesuai. Namun setelah kami perhatikan, terlihat perbedaan pada desain board yang lebih sederhana. Untuk itulah, kami dapat menarik kesimpulan mengapa video card ini mempunyai penawaran harga yang cukup rendah dengan spesifi kasi ekstrim.

Digital alliance Radeon HD2600XT SONIC
VIDEO CARD MAINSTREAM AMD PCI EXPRESS
Video card digital alliance lainnya, berbasis GPU Radeon HD 2600 XT seri SONIC. Produk ini hadir dengan desain board layout yang berbeda dengan standar Radeon HD 2600 XT lainnya. Yang mana terlihat cukup minim untuk komponen elektronik yang digunakan dan layout yang lebih sederhana. Dominasi warna merah tetap digunakan. Dari penamaan tambahan SONIC, kemungkinan menunjukkan video card ini berjalan pada clock yang bukan berdasar reference. Namun, setelah kami teliti penggunaan clock lebih tinggi untuk ukuran Radeon HD 2600 XT versi GDDR3 ini, hanya berada pada memory sebesar 100 MHz. Dari performa sendiri, secara keseluruhan memang cukup standar untuk ukuran video card Radeon HD 2600 XT versi GDDR3. Namun, dengan penggunaan memory lebih cepat bila dibandingkan video card Radeon sekelas lainnya, terdapat sedikit peningkatan performa walaupun tidak terlalu signifi kan. Hal itu sebagaimana yang ditunjukkan pada table pengujian. Satu hal kelebihan tersendiri, untuk sebuah Radeon HD 2600 XT versi GDDR3 ia termasuk sangat terjangkau walau dengan margin yang tidak terlalu besar.

Eagle GeForce 8600 GT
VIDEO CARD MAINSTREAM NVIDIA PCI EXPRESS
Video card Eagle ini adalah salah satu produk yang telah kami uji sebelumnya dengan kisaran harga yang memenuhi keriteria “group test” kali ini, tentunya ia cocok untuk kami review kembali. Selain karena implementasi standar test-bed lebih baru dan lebih up-to-date, menjadi alasan kuat untuk menghadirkannya kembali dengan potensi penuh untuk ukuran saat ini. Seperti yang pernah kami ulas sebelumnya, kelebihan tersendiri adalah penggunaan komponen HSF yang cukup eksotis untuk sebuah video card mainstream. Karena sudah berjenis heatpipe sebanyak tiga buah. Dan hal itu menjadi kewajaran untuk membuat basis GPU yang digunakan, berjalan pada clock yang lebih cepat dari standar referensinya. Selain clock untuk GPU, Eagle juga mengimplementasikan clock/chip memory yang lebih cepat untuk dapat mengimbangi peningkatan clock pada GPU tersebut. Lalu pada update performa dengan menggunakan standar test-bed baru, ia dapat menunjukkan potensi yang sangat baik. Dengan kisaran peningkatan performa cukup signifi kan pada pengujian secara sintetik maupun real-time game, dibandingkan dengan hasil yang didapatkannya dengan basis test-bed tingkatan lebih rendah sebelumnya. Meski peningkatakan ini hanya sebatas pe ngujian sintetik, dan real-time game berbasis openGL (Quake 4) yang lebih membutuhkan bandwidth besar.

0 komentar: